Pages

Kamis, 28 Juli 2011

Kemana susutnya oli?

Oli susut bisa mengancam kinerja mesin. Bila bocor, mudah diketahui.Persoalan jadi terlihat rumit kalau oli susut tapi tidak ada tanda-tanda bocor.Padahal ini soal gampang.
Membuat mesin mobil panjang umur antara lain menjaga volume oli mesin seperti rekomendasi pabrik. Volume oli bisa menyusut karena terbakar dan bocor. Bocor diketahui karena ada ceceran oli dibawah mobil.
Persoalan jadi TERLIHAT rumit kalau oli susut tapi tidak ada tanda-tanda bocor. Padahal ini soal gampang karena hilangnya oli yang terbakar di mesin itu hanya lewat empat cara. Yaitu masuk lewat valve guides, piston rings, engine ventilation system atau pada beberapa mesin menerobos lewat bocoran di gasket intake manifold.
Valve guides
Katup mesin (valve)bergerak di dalam valve guides yang merupakan bagian cylinder head. Ada sejumput oli di valve guidesini yang diperlukan untuk lubrikasi komponen-komponen bergerak. Ada oil seals untuk menjaga agar oli yang masuk tidak berlebihan. Jarak yang berlebihan antara valve dan guides atau seals yang aus/rusak memungkinkan oli dalam jumlah lebih banyak mengalir masuk lewatguides dan masuk ke mesin.
Untuk mengetahui apakah mobil anda punya masalah ini, mudah saja. Yaitu muncul asap (dari oli yang terbakar) begitu mobil dihidupkan setelah didiamkam berjam-jam. Karena didiamkan berjam-jam, oli punya waktu untuk mengalir turun melewati guides dan terkumpul di balik katup.Begitu mesin distater, seketika oli yang terkumpul itu masuk ke ruang bakar dan terbakar yang asapnya dikirim keluar. Pola mengemudi stop and go cenderung menyebabkan lebih banyak oli yang masuk ke intake guides karena daya hisapintake manifold lebih besar.
Langkah pertama perbaikan, menganti valve seals. Pada saat penggantian, mekanik bisa memperkirakan tingkat keausanvalve guides. Bila jarak (clearance) guides terlalu renggang, makacylinder heads harus dilepas untuk perbaikan.
Piston rings
Piston rings dan dinding silinder yang aus memberi jalan oli masuk ke ruang bakar. Oli terlempar ke dinding silinder dari crankshaft bearing. Jadibearing clearances yang besar dapat ‘memakan’ oli karena semakin banyak oli yang terlempar ke dinding silinder, lebih banyak dari yang bisa dikontrol oleh ring piston. Gaya berkendara rpm tinggi juga membuat oli terlempar lebih banyak ke silinder. Jadi oli bisa saja berkurang meskipun kondisi piston rings bagus. Oli menyusup melewati piston rings meninggalkan jejak asap yang keluar dari knalpot ketika melaju tapi tidak menimbulkan asap saat di stater.
Meskipun uji kompresi mesin bisa men-diagnosa kasus ini, tapi lebih disarankan secara visual. Lepas busi dan gunakan senter kecil untuk memeriksa bagian atas piston. Kondisi normal dicirikan dengan lapisan karbon hitam atau coklat pada bagian atas karbon. Sebaliknya, maka lapisan karbon berada di tepi piston.
Engine ventilation system
Sistem ventilasi mesin bertugas melepas uap berbahaya dari crankcase. Hal itu dilakukan dengan menariknya melewatiPCV valve ke intake manifold dimana asap itu dibakar kembali. Bila katup PCV yang dipakai bukan peruntukannya, bisa jadi kabut oli ikut terhisap ke ruang bakar. Jadi pastikan menggunakan PCV valve yang benar.
Gasket intake manifold bocor
Oli juga bisa hilang karena kebocoran gasket intake manifold pada sejumlah mesin V6 dan V8 yang menyebabkan oli masuk keruang bakar. Karena kebocoran terletak dibagian bawah intake manifold, jadi sulit untuk memeriksanya. Problem ini dicirikan dengan busi buruk pada salah satu silinder akibat kebocoran itu.
Yang penting, adalah jangan sampai volume oli dibawah batas yang direkomendasikan pabrik. Bila hal itu terjadi, maka anda sudah memiliki gambaran apa yang harus dilakukan bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar